Oleh: Mh Maulana*
Sejak pagi, setiap putaran jam.
Mesin pabrik terus bergerak.
Mereka berduyun-duyun,
Menukarkan peluh dan tenaga.
Kota-kota berdiri,
Tangan-tangan mereka membangunnya.
Jalan-jalan melintang,
Keringat mereka mengering di sana.
Dibantingnya tulang itu setiap hari,
Di bawah terik, di jurang bahaya.
Terus begitu, agar asap dapur menyala.
Biar sekolah dan universitas menampung anak-anaknya.
Pakaian yang kita kenakan ini,
Listrik yang menyala,
Motor-motor yang menderu,
Mereka semua tulang punggungnya.
Jika mereka disakiti,
Terlukalah semua yang telah dibuatnya.
Jika mereka berdoa,
Mengaminilah semua yang terhubung dengannya.
Muara Enim, Juni 2022
Sumber gambar: Workers by Faraz Shanyar on ArtStationq
*Penulis adalah Kordinator Departemen Media dan Propaganda SERBUK Indonesia