Oleh: Indra*
Mengulas sebuah cerita miris dari buruh/pekerja sampai dengan detik ini rasanya seperti tak ada habisnya. Seperti yang kita ketahui bersama, penindasan terus saja terjadi kepada buruh. Hal itu terjadi di area pabrik maupun di area industri lain.
Bentuk penindasan yang terus terjadi ini beberapa di antaranya adalah upah murah, kekerasan seksual, dan masih banyak hal lainnya. Tentunya ketidakadilan ini sangat kolektif dan terus berkembang hingga menjadi budaya yang mengakar dalam dunia pekerja terutama yang memiliki sistem relasi kuasa.
Serikat buruh yang ada di dalam perusahaan berusaha terus aktif mendata serta mencari tahu permasalahan apa saja yang terjadi dalam dunia kerja di setiap perusahaan. Dengan adanya pengawasan serta pendampingan dari serikat buruh/serikat pekerja ini, maka muncul lah beberapa data yang telah disampaikan. Penyampaian ini bisa berbentuk aduan dari serikat buruh kepada Dinas Tenaga Kerja setempat untuk segera dimintai tindak tegas kepada pihak yang melakukan penindasan tersebut. Hal ini menjadi penting karena pelanggaran dari perusahaan memicu salah satu bentuk ketidakadilan kepada buruh/pekerja.
Dengan adanya laporan tersebut tentunya diharapkan kepada serikat suruh/serikat pekerja dapat berperan aktif dalam upaya meminimalisir bahkan menghapuskan segala bentuk ketidakadilan yang selama ini masih terus terjadi. Edukasi kepada semua elemen masyarakat dan terkhusus kepada buruh/pekerja sangat perlu dilakukan secara aktif dan berkala. Serikat penting untuk melakukan banyak pendiskusian, memberikan perlindungan advokasi, serta melakukan banyak pendekatan emosional kepada yang bersangkutan.
Hal-hal ini tentunya sangat perlu dilakukan dengan harapan terciptanya tempat kerja yang nyaman serta terciptanya keadilan dalam dunia kerja. Namun upaya-upaya tersebut juga tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak terjadi komunikasi yang baik antar pekerja dan serikat. Kawan-kawan pekerja seharusnya sudah mulai menjadikan diri sebagai anggota serikat buruh/pekerja. Karena dari hal tersebutlah kesewenangan itu dapat kita lawan dengan adanya wadah persatuan perlawanan.
*Penulis adalah Departemen Media dan Propaganda SERBUK Komite Wilayah Kalimantan Barat