Situs ini sedang dalam masa pemeliharaan.

PHK dan Saya

Oleh : Abdul Gopur*

Hari ini sudah genap satu tahun lebih tujuh bulan, saya bersama kawan-kawan memperjuangkan hak kami supaya dipekerjakan kembali. Bukan hanya untuk memperjuangkan kepentingan pribadi melainkan juga memperjuangkan hak kebebasan berserikat karena saya dan satu kawan saya yang di PHK adalah ketua dan sekretaris serikat buruh yang kami berjuang di dalamnya.

Bagi buruh, upah adalah urat nadi kehidupan karena buruh sangat bergantung kepada upahnya untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Dan seringkali buruh yang mengalami PHK merasa bingung karena dari segi ekonomi, buruh tak lagi mendapatkan upah. Begitupun yang saya dan kawan saya alami pasca diPHK secara sepihak oleh perusahaan, benar-benar diuji secara fisik dan psikis karena dibenturkan oleh dua hal yang harus diperjuangkan yakni proses Perjuangan melawan PHK sepihak serta kebutuhan ekonomi keluarga yang harus tetap diperjungkan pula karena kita tidak tahu kapan proses ini akan berakhir. Bukan hanya sebulan, dua bulan, bahkan bisa sampai bertahun-tahun.

Seringkali orang bertanya, apa yang menjadi alasan atau motivasi saya kenapa mampu bertahan dan terus  memperjuangkan hak saya? Tentu bukan hanya karena komitmen saya, melainkan juga karena ada dukungan dari keluarga maupun kawan-kawan. Keluarga saya  memahami bahwa yang saya lakukan selama ini adalah memperjuangkan kesejahteraan keluarga saya juga, karena tujuan berserikat adalah mensejahterakan anggota dan keluarganya. "Setiap orang mempunyai cara berjuang yang berbeda-beda, namun yang paling terpenting adalah tidak menyerah."

Tidak ada rasa penyesalan dalam hati saya. Karena selama menjalani proses selama ini, saya mendapatkan banyak pengalaman, dan tentu saja banyak kesempatan untuk belajar. Diantaranya, saya bisa mengetahui proses perundingan bipartite dan perundingan mediasi secara tripartit, mengetahui bagaimana alur membuat gugatan di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) dan bagaimana proses membuat memori kasasi ke Mahkamah Agung. Meskipun hasilnya tak seperti yang diharapkan, namun saya bangga karena semua yang saya lakukan selama ini adalah bentuk penghormatan saya kepada diri saya sendiri. "Karena sejatinya pemenang adalah mereka yang mampu menghadapi permasalahan yang dialami serta mampu bertahan dalam kesulitan."

***

*Penulis adalah kordinator SERBUK Komwil Jateng-DIY
Serbuk adalah serikat buruh yang di dirikan pada 11 Desember 2013.

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.