Situs ini sedang dalam masa pemeliharaan.

Press Release : Gowes for Democracy, Katakan tidak pada kehadiran Junta dalam pertemuan pemimpin ASEAN hari ini! (Indonesia and English version)

Keterangan Pers
Gowes for Democracy, 
Katakan tidak pada kehadiran Junta dalam pertemuan pemimpin ASEAN hari ini!

Jakarta 24 April 2021

Kami masyarakat Indonesia melalui inisiatif ‘Gowes for Democracy’ sangat kecewa pada ASEAN karena mengundang junta militer yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlang dalam Konferensi Tingkat Tinggi Istimewa ASEAN mengenai Myanmar di Jakarta hari ini. Kami mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh Presiden Joko Widodo untuk membahas krisis Myanmar yang sedang berlangsung. Mengundang junta Militer Myanmar merupakan pernyataan ASEAN untuk melegitimasi kudeta illegal berdarah di Myanmar. Kami juga menyayangkan ASEAN yang tidak mengundang perwakilan dari pemerintah yang dipilih secara demokratis oleh rakyat Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government).

Kami meyakini KTT Istimewa ASEAN akan gagal untuk mengatasi kekejaman yang sedang berlangsung di Myanmar dan tidak akan membuat Jenderal Min Aung Hlaing mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam melakukan kejahatan berat di bawah hukum Internasional.

Selain itu kami juga sangat prihatin bahwa hasil KTT akan membenarkan bahwa krisis kemanusiaan dan hak asasi manusia yang sedang berlangsung adalah urusan domestik Myanmar. Sejauh ini ASEAN telah gagal untuk menangani dan mengintervensi setiap kekejaman di Asia Tenggara yang berlindung di baik prinsip “non interferensi” .

Untuk menunjukan pesan solidaritas masyarakat Indonesia kepada masyarakat Myanmar, kami tegaskan kembali seruan kami kepada para pemimpin ASEAN:

1. Untuk menolak perwakilan dari junta militer Myanmar di KTT Khusus ASEAN dan sebagai gantinya membawa perwakilan dari pemerintah yang sah dan dipilih secara demokratis. 

2. Untuk memberikan seruan yang tegas kepada junta Militer Myanmar untuk segera menghentikan pelanggaran HAM berat. 

3. Untuk membuka dukungan kemanusiaan untuk seluruh wilayah konflik di Myanmar  secara menyeluruh, aman dan tanpa hambatan, termasuk dukungan ke wilayah minoritas minoritas Rohingya yang telah menderita dari penyiksaan yang berkepanjangan.

4. Untuk membentuk respon yang solid dan terkoordinasi di antara negara-negara ASEAN, Dewan Keamanan PBB dan Dewan Hak Asasi Manusia PBB dengan tujuan untuk mengirim delegasi Bersama ke Myanmar untuk melakukan pemantauan situasi, menghentikan kekerasan dan membantu negosiasi yang daai dan berdasarkan prinsip kemanusiaan.  

Aksi ini merupakan aksi Gowes for Democracy yang kedua untuk menunjukkan solidaritas rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar yang masih menderita akibat aksi brutal junta militer Myanmar. Gowes for democracy diorganisir secara kolektif oleh aktivis Indonesia, komunitas sepeda dan organisasi hak asasi manusia melalui gerakan #MilkTeaAlliance  yang  saling mendukung satu sama lain di Taiwan, Hong Kong, Thailand, India, Indonesia dan negara-negara lainnya di kawasan. 

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: 

Safina, +6282113381994
Aghniadi, AJAR +62 85351313494
Isnur,  YLBHI +62 815 10014395

Supporting organizations:

ADN (Asia Democracy Networks)
AJAR (Asia Justice and Rights)
AJI (Aliansi Jurnalis Independen/Alliance of Independent Journalists)
Anak Haram Jalanan Jakarta
CDS (Center for Detention Studies)
DATUM 
ELSAM (The Institute of Policy Research and Advocacy)
Hakasasi.id
IMPARSIAL
KIKA (Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik or Indonesia’s Caucus for Academic Freedom) 
KontraS (the Commission for the Disappeared and Victims of Violence)
KPBI (Indonesian Confederation of United Workers)
Kurawal Foundation
LBH Jakarta (Legal Aid Institute) Jakarta 
LeIP (Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan/Indonesian Institute for Independent Judiciary)
Lokataru
Migrant Care
PILNET (Public Interest Lawyer Network)
Safenet (Southeast Asia Freedom of Expression Network)
SEPAHAM (Indonesia Consortium of Human Rights Lecture) 
SERBUK Indonesia (The Federation of People Union – Indonesia)
YLBHI (Indonesian Legal Aid Foundation)

_____________

Press Release
Gowes for Democracy; 
Say No to Military Junta’s Presence in the ASEAN Leaders’ Meeting Today!

Jakarta, 24 April 2021

We the people of Indonesia through the initiative of ‘Gowes for Democracy (Bike for Democracy)’ are very dissapointed that ASEAN invited the military junta led by General Min Aung Hlaing to the ASEAN Special Summit on Myanmar in Jakarta today. While we appreciate the initiative taken by President Joko Widodo to discuss the ongoing Myanmar crisis, we consider inviting the Myanmar military junta is a statement of ASEAN to legitimize illegal bloody coup in Myanmar. We also regret that ASEAN did not invite representatives from the  democratically elected government by Myanmar people, the National Unity Government. 

We believe the Special ASEAN Summit will fail to address the ongoing atrocities in Myanmar and will not make General Min Aung Hlaing accounted for his responsibility in the commission of serious crimes under international law. In addition to that, we are deeply concerned that the Summit’s outcome will justify that the ongoing humanitarian and human rights crisis is a domestic Myanmar’s affairs. So far, ASEAN has failed to address and intervene to any atrocities in South East Asia shielding behind its outdated principle of “non-interference”.

To show a solidarity message from Indonesian people to the Myanmar people, we reiterate our call to the ASEAN leaders:

1. To refuse any representatives from the Myanmar military junta in the ASEAN Special Summit and instead to bring representative from the legitimate and democratically elected government;

2. To provide strong call for the Myanmar Military junta to immediately stop the serious human rights violations

3. To open up  a full, safe and unhindered humanitarian support to any conflict areas in Myanmar, including areas where the minority Rohingya people have suffered from prolong abuses.

4. To established a solid and coordinated response among the ASEAN, the United Nations Security Council and the United Nations Human Rights Council with the aim to sending a joint delegation to Myanmar to monitor the situation, put ending the violence and helping negotiate a democratic peaceful and human rights-based solution. 

This is the second Gowes for Democracy action within a week to show Indonesians’ solidarity for the people of Myanmar who are still enduring great suffering from the brutal acts of Myanmar military junta. The Gowes for Democracy is organised collectively by Indonesian activists, biker communities and human rights organizations through the movement #MilkTeaAlliance who support each other in Taiwan, Hong Kong, Thailand, India, Indonesia and many other countries in the region. 

For further media enquiry, please contact:

Safina, +6282113381994
Aghniadi, AJAR +62 85351313494
Isnur,  YLBHI +62 815 10014395

Supporting organizations:

ADN (Asia Democracy Networks)
AJAR (Asia Justice and Rights)
AJI (Aliansi Jurnalis Independen/Alliance of Independent Journalists)
Anak Haram Jalanan Jakarta
CDS (Center for Detention Studies)
DATUM 
ELSAM (The Institute of Policy Research and Advocacy)
Hakasasi.id
IMPARSIAL
KIKA (Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik or Indonesia’s Caucus for Academic Freedom) 
KontraS (the Commission for the Disappeared and Victims of Violence)
KPBI (Indonesian Confederation of United Workers)
Kurawal Foundation
LBH Jakarta (Legal Aid Institute) Jakarta 
LeIP (Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan/Indonesian Institute for Independent Judiciary)
Lokataru
Migrant Care
PILNET (Public Interest Lawyer Network)
Safenet (Southeast Asia Freedom of Expression Network)
SEPAHAM (Indonesia Consortium of Human Rights Lecture) 
SERBUK (Indonesia (The Federation of People Union – Indonesia)
YLBHI (Indonesian Legal Aid Foundation)


Serbuk adalah serikat buruh yang di dirikan pada 11 Desember 2013.

Posting Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.