Sumatera Selatan – Serikat Pekerja Sekuriti PT TanjungEnim Lestari (SPS TEL) menggelar aksi protes di halaman parkir kantorAdministrasi PT Tanjung Enim Lestari, Muara Enim Sumatera Selatan, Rabu (11/01). Koordinator aksi mengatakan aksi direncanakan berlangsung 6 hari hingga tanggal 18 Januari 2017. Aksi protes ini menuntut perbaikan kondisi kerja bagi sekuriti di perusahaan pulp tersebut khususnya berkenaan dengan upah dan status hubungan kerja.
Ketua Serikat Pekerja Sekuriti TEL Sahrahim menjelaskan bahwa serikat sudah melaksanakan perundingan untuk mendesak agar perusahaan memberikan hak normatif sesuai ketentuan undang-undang. Namun demikian perusahaan tetap bersikukuh belum bersedia memenuhi dan perundingan mengalami deadlock.
“Kami, menuntut perbaikan kondisi kerja. Upah yang lebih baik, penghargaan masa kerja dan status hubungan kerja yang adil sesuai ketentuan Undang-undang 13 tahun 2003. Menurut ketentuan undang-undang, demi hukum status kami harus berubah menjadi pekerja tetap,” jelas Sahrahim.
Peserta aksi, pengurus SPS TEL yang juga menjabat sebagai sekretaris wilayah FSP2KI Sumatera Selatan, menegaskan bahwa sekuriti sudah bosan dengan situasi buruk yang terus berulang. Menurut Roji, setiap tahun dia dan teman-temannya harus menerima kenyataan pergantian vendor yang mengkontrak mereka sebagai tenaga kerja.
“Vendor A habis kontrak ganti ke vendor B, habis nego lagi dengan vendor C, dan ini sangat membosankan bagi kami” jelas Roji.
Lebih jauh dia menjelaskan pergantian vendor, berarti harus berunding kembali untuk menegosiasikan kembali hak-hak normatifnya dan tentu saja ini merugikan buruh. Padahal menurutnya, mengutip UU Keteganakerjaan, Hak Normatif, tidak seharusnya dinegosiasikan tetapi secara otomatis harus dipenuhi sebagai bentuk penghormatan terhadap undang-undang yang berlaku di negara ini.
“Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan berulang terus dengan kecenderungan hak yang kami terima semakin menurun, Kami bekerja mengamankan semua asset penting di perusahaan, tetapi hidup kami sangat tidak aman” lanjut Roji.
Dukungan terhadap Buruh SPS PT TEL, terus mengalir datang. Selain SERBUK Sumatera Selatan, dukungan solidaritas juga datang dari serikat-serikat yang berada dalam afiliasi dengan FSP2KI seperti SP. PT. TEL, SP3TEL dan lainnya.
Sekretaris Wilayah SERBUK Sumatera Selatan, Muhammad Farid, yang hadir memberikan dukungan menyatakan bahwa anggota SERBUK di Sumatera Selatan yang berjumlah 5 serikat ikut hadir memberikan dukungan.
“Kami hadir dalam aksi ini untuk menunjukkan solidaritas, sebab ketika anggota kami mengalami masalah, mereka juga hadir mendukung kami,” Kata Farid.
Di Sumatera Selatan terdapat 5 basis anggota SERBUK. Dalam beberapa kasus terkait dengan PKWTT, upah serta tuntutan upah lembur yang tidak dibayar, FSP2KI Wilayah Sumatera Selatan selalu memberikan solidaritasnya.
“Kami berterima kasih atas dukungan itu, maka cara terbaik membalas dukungan tersebut adalah dengan hadir dan memberikan dukungan ketika mereka membutuhkan,” kata Farid.
Dihubungi terpisah, Subono, Sekretaris Jenderal SERBUK Indonesia, mengatakan Komite Eksekutif SERBUK Indonesia telah menginstruksikan anggotanya yang ada di Sumatera Selatan untuk terlibat dalam aksi.
“Kami, menginstruksikan SERBUK Sumatera Selatan untuk mendukung aksi kawan-kawan SPS TEL,” kata Bono.
Menurut Subono, aksi ini sekaligus menjadi konsolidasi bersama berbagai serikat yang ada untuk mempersiapkan pembentukan Korwil KPBI Sumatera Selatan.
“Kedepan, kami berharap mereka semakin solid dalam satu wadah KPBI sumatera Selatan,” tutupnya.