Akhirnya, tibalah kami dipenghujung pergantian hari menuju 7 Oktober 2016 dimana hari ini kami pilih sebagai waktu penegasan sikap kami, melakukan evaluasi sangat serius, menyusun rencana sangat besar melalui Kongres 2 SERBUK.
Kemarin, satu atau 2 hari lalu, ketika kami sangat sibuk mempersiapkan Kongres, tiba-tiba kami mendapatkan kabar terkait dengan kecelakaan kerja. 3 Kawan kami di BMJ mengalami kecelakaan kerja dan harus dilarikan ke rumah sakit. Malam ini, kami mendengar kabar melalui media sosial sudah selesai menjalani operasi. Semoga, kawan-kawan beranjak membaik.
Jatuhnya 3 korban tersebut, melengkapi episode buruknya K3 di pabrik yang sama. Tahun lalu, seorang kawan bernama Y mengalami kecelakaan kerja dan berujung pada kematian. Tapi anehnya, pihak manajemen masih mengklaim pabriknya zero accident. Entah, apa yang ada dalam otak mereka.
Besok, Riki Hermawan akan menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Nasional tentang K3. Riki, akan merilis data korban buruknya K3 di tempat bekerja antara lain :
1. Meninggalnya 1 buruh PT. KPSS akibat meledaknya peleburan baja. Sudah ditangani Dirjen Binawas tapi tidak ada kelanjutan kasusnya
2. Kasus terputusnya jari buruh atas Nama Fajar di PT. Kongo. Butuh waktu bertahun2 bagi buruh untuk mendapatkan hak kompensasinya
3. Kecelakaan Kerja yang menimpa buruh atas nama Y PT. BMJ dan meninggal dalam perawatan di RS. Tidak ada penyisikan atas kasus ini
4. Kecelakaan di Mesin Paper PT. BMJ beberapa hari yang lalu dan melukai 3 buruh.
5. Kecelakaan kerja di PT. SCG LW Karawang yang mengakibatkan kematian
6. Kecelakaan kerja di PT. LCL Muara Enim akibat runtuhnya tumpukan batubara dan disimpulkan kecelakaan tunggal
7. PT. SICP masih menggunakan bahan berbahaya asbestos
Kongres yang akan dibuka pada Jum’at 7 Oktober 2016, akan menundukkan nkepala sejenak untuk mengenang para sahabat yang menjadi korban K3. Tentu saja disertai upaya keras agar tidak ada lagi korban yang jatuh.
Kepada para korban, kupersembahkan Kongres ini untuk kalian. Disertai doa panjang kami!